Sunday, September 2, 2012

kisah seorang manusia dengan seekor pupa

Seorang manusia menemukan seekor pupa kupu-kupu. Dia duduk dan mengamati selama beberapa jam pupa dalam kepompong itu ketika dia berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian sang pupa berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak boleh pergi lebih jauh lagi.Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Pupa tersebut keluar dengan mudahnya dan menjadi kupu-kupu. Namun, dia mempunyai tubuh yang gembung dan kecil, serta sayap-sayap yang mengerut. Orang tersebut terus mengamatinya, karana dia berharap bahawa pada suatu saat, sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya. Sayang, semuanya tak terjadi.

Kenyataannya, pupa itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengerut. Dia tidak boleh terbang. Yang tidak difahami dari kebaikan orang tersebut adalah bahawa kepompong yang menghalang dan perjuangan yang diperlukan pupa untuk melepasi lubang kecil tersebut adalah cara Allah untuk memaksa cecair dari tubuh pupa itu ke dalam sayap-sayapnya. Sedemikian sehingga ia siap terbang dan memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang, perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Allah membiarkan kita hidup tanpa ujian, itu mungkin malah melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang sepatutnya kita mampu. Kita mungkin tidak dapat terbang.

Kita memohon kekuatan, dan Allah memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita kuat.

Kita tidak memperoleh yang kita inginkan, tetapi kita memperoleh yang kita perlukan.

Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan KEBAIKAN, maka ditimpakan UJIAN padanya." (HR. Bukhari)

UJIAN adalah KASIH SAYANG ALLAH




Sent by Maxis from my BlackBerry® smartphone

0 comments: